Semoga bermanfaat...
ANALISIS SISTEM
AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
PADA XYZ
Ulfah
Maghfiirotun Khasanah
Abstrak
Peranan sistem akuntansi sangat besar bagi
perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi
penerimaan kas pada Apotek XYZ dan untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan
kas pada Apotek XYZ sudah berjalan sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern
(SPI). Penulisan ilmiah yang dilakukan menggunakan metode studi lapangan, yaitu
penulis langsung mendatangi perusahaan untuk memperoleh data penerimaan kas.
Serta menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh referensi yang sejenis
guna menambah wawasan mengenai sistem penerimaan kas akuntansi. Dalam
pembahasan ini, penulis menggunakan Diagram alir (Flowchart) dan Sistem Pengendalian Intern untuk mempermudah dalam
menganalisa hasil yang telah dibuat. Setelah melakukan pembahasan dan analisa
menggunakan Flowchart dan Sistem
Pengendalian Intern dapat diketahui bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang
diterapkan Apotek XYZ belum berjalan sesuai fungsinya sehingga masih ada fungsi
yang merangkap tugas.
PENDAHULUAN
Kebutuhan
informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya
dalam kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapat sangat penting
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem akuntansi, informasi
yang didapat lebih cepat, tepat waktu, akurat, dan relevan.
Untuk
memenuhi kebutuhan informasi, disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini
dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern maupun
ekstern. Sistem akuntansi sangat penting bagi perusahaan, karena mengubah dari
pencatatan manual ke pencatatan yang berupa bagan alir (flowchart). Sistem akuntansi mewakili semua informasi kegiatan
yang ada dalam perusahaan. Penggunaan bagan alir sangat diperlukan sebagai
dasar pengambilan keputusan.
Pada
apotek, jenis pekerjaan yang menggunakan sistem akuntansi sangatlah banyak.
Misalnya, pembayaran gaji karyawan, pembelian barang dagang, penjualan tunai,
penerimaan kas , dan pengeluaran kas. Hal ini memerlukan pencatatan yang lebih
rinci agar kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik. Untuk menghitung dan
memperoses data secara manual akan memerlukan waktu dan tenaga, belum lagi
kesalahan yang sangat rentan terjadi.
Pencatatan
tersebut yaitu pencatatan dengan suatu sistem akuntansi. Hal tersebut dilakukan
untuk mempermudah pencatatan salah satunya penerimaan kas. Dikarenakan
banyaknya transaksi yang dicatat agar terhindar dari kesalahan, sistem
akuntansi berguna untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan. Dengan
latar belakang tersebut, penulis tertarik memberi judul penelitian dengan nama
“ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN
KAS PADA APOTEK XYZ”.
Berdasarkan
uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis merumuskan masalahny
sebagai berikut :
1. Bagaimana
sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ?
2. Apakah
sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ sudah berjalan
sesuai dengan standar pengendalian intern (SPI)?
Dalam penulisan ini, penulis hanya
membatasi pada sistem akuntansi penerimaan kas menggunakan resep dokter pada
Apotek XYZ. Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis uraikan, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ
2. Untuk
mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ sudah berjalan
sesuai standar pengendalian intern (SPI).
Manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah : Bagi penulis dengan melakukan penelitian ini penulis
dapat menambah wawasan dan pengetahuan terapan disamping pengetahuan teoritis
yang telah diperoleh mengenai sistem akuntansi penerimaan kas. Bagi perusahaan
dengan melakukan penelitian ini perusahaan menyadari alternatif pemecahan
masalah yang terjadi dalam kegiatan perusahaan. Bagi pembaca dengan melakukan
penelitian ini sebagai salah satu bahan referensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.
LANDASAN TEORI
Sistem akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan (Mulyadi 2010). Definisi sistem akuntansi dikemukakan
(Stettler dalam Baridwan, 2001) sistem akuntansi adalah formuli-formulir,
catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah
data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan
umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang
saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.
Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas (Mulyadi, 2010) adalah suatau catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus
menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran
kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Berasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu
kesatuan untuk menangani penerimaan perusahaan.
Committee
on Auditing Procedure American Institute of Carified Public Accountant (AICPA) mengemukakan, bahwa pengendalian
intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, memajukan efisiensi di dlam operasi, dan membantu menjaga
dipatuhinya kebijakan manajeman yang telah ditetapkan lebih dahulu (AICPA dalam
Baridwan 2001).
Menurut (Mulyadi, 2010) sistem
pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
METODE
PENELITIAN
Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Apotek XYZ. Apotek XYZ
merupakan anak perusahaan perseroan PT. XYZ. Apotek kimia
menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi
(apotek), klinik kesehatan dan laboratorium klinik. Apotek XYZ mempunya konsep
One Stop Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat
mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
Jenis data yang digunakan oleh
penulis adalah data primer, karena penulis langsung ke tempat dimana data itu
berada atau ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian dengan cara observasi
dan wawancara.
Sesuai
dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa sistem akuntansi penerimaan kas,
metode pendekatan yang digunakan adlah siklus pengembangan sistem akuntansi,
yang merupakan modifikasi dari sistem yang sudah ada dan telah disesuaikan
dengan kebutuhan akan sistem akuntansi untuk meningkatkan pengendalian
internal.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Adapun
bagan alir dari sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ adalah sebagai
berikut :
a.
Bagian Asisten
Apoteker
b. Bagian Administrasi
Berikut ini menjelaskan bagan
alir sistem penerimaan kas pada Apotek XYZ :
Nama
Bagian
|
Pekerjaan
|
1.
Bagian Asisten Apoteker
|
Bagian Asisten Apoteker merangkap sebagai Bagian
Kasir
Melayani pelanggan dengan resep obat
Menerima resep obat
Melihat ketersediaan obat
Jika obat tidak ada, maka resep di kembalikan ke
pasien dan transaksi di hentikan
Jika obat ada, kemudian mengoperasikan mesin
register kas untuk memperhitungkan biaya yang harus di bayar pelanggan
Menerima pembayaran
Mencetak pita register kas sebanyak 2 lembar
Membuat copyan Resep Obat sebanyak 1 lembar
Menyiapkan dan membungkus obat
Pita Register Kas lembar 1 dan copyan Resep Obat
lembar 2 beserta obat diserahkan kepada pasien
Pita Register Kas lembar 2 dan Resep Obat lembar 1
beserta uang diserahkan ke bagian Administrasi
|
2.
Bagian Administrasi
|
Menerima Pita register Kas lembar 2 dan Resep Obat
beserta uang dari bagian Asisten Apoteker
Mencatat transaksi
ke dalam jurnal
Pita Register Kas lembar 2 dan Resep Obat bersama
uang di arsip tetap
|
Unsur-unsur pengendalian
intern untuk sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ :
1.
Organisasi
a.
Fungsi akuntansi yang seharusnya
dilakukan oleh bagian akuntansi, namun di Apotek XYZ masih dilakukan bagian administrasi. Sehingga
perlu digantikan tugas bagian administrasi dengan bagian akuntansi.
b.
Fungsi kas yang seharusnya dilakukan
oleh bagian kasir masih dirangkap oleh bagian asisten apoteker. Sehingga perlu
dipisahkan antara bagian kasir yang menjadi fungsi kas dengan bagian asisten
apoteker agar tidak terjadi kerangkapan tugas.
c.
Transaksi penjualan tunai pada Apotek XYZ
hanya dilaksanakan oleh bagian asisten apoteker yang merangkap tugas bagian
penjualan dan bagian kasir.
2.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a.
Pencatatan ke dalam jurnal masih
dilakukan bagian administrasi yang seharusnya dilakukan oleh bagian akuntansi
b.
Nota penjualan obat dikeluarkan oleh
bagian yang berwenang yaitu Bagian Asisten Apoteker yang sudah menjumlah total
harga obat yang akan dibeli oleh konsumen.
3.
Praktik yang sehat
a.
Penggunaan formulir sudah menggunakan
nomer urut atau sesuai transaksi
b.
Diberikannya hak cuti bagi karyawan agar
dalam pelaksaan tugas selalu dalam kondisi yang baik.
Sistem akuntansi sangat besar dan
sangat penting bagi perusahaan, karena dapat merubah dari pencatatan yang
manual ke pencatatan yang berupa bagan alur flowchart.
Bagan alur berupa flowchart sangat penting dan diperlukan sebagai dasar
dari pengambilan keputusan.
1.
Kelebihan sistem akuntansi penjualan
tunai pada Apotek XYZ
·
Pembayaran dari pelanggan ke bagian
kasir sudah menggunakan mesin register kas sehingga tidak memakan waktu lama
atau lebih efektif.
·
Sudah terdapatnya dokumen Pita Register
kas yang sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai bukti penerimaan kas.
2.
Kelemahan sistem akuntansi penjualan
tunai pada Apotek XYZ
·
Transaksi penjualan tunai pada Apotek XYZ
hanya dilaksanakn oleh Bagian Asisten Apoteker yang merangkap tugas Bagian
Kasir sehingga perusahaan berjalan dengan tidak efektif dan efisien.
·
Bagian kasir tidak memberikan cap lunas
di struk pembayaran yang diberikan konsumen.
Dalam pembahasan ini penulis mencoba
untuk memberikan hasil penelitian yang berupa usulan-usulan untuk sistem
penerimaan kas di Apotek XYZ berdasarkan SPI (Sistem Pengendalian Intern) yang
semoga dapat diterima oleh pihak Apotek XYZ.
a.
Dokumen yang digunakan berdasarkan SPI
1.
Resep Obat (RO)
Resep Obat
digunakan untuk pembelian menggunakan resep obat dari dokter. Resep Obat
digunakan untuk menembus obat di apotek.
2.
Pita Register Kas (PRK)
Pita Register
Kas merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh Bagian Kasir dan
merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan. Pita Register Kas ini digunakan untuk pembelian obat.
3.
Bukti Setor (BS)
Bukti Setoran
Bank diserahkan ke Bagian Kasir kepada Bagian Akuntansi sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal
penerimaan kas.
b.
Fungsi yang terkait berdasarkan SPI
1.
Fungsi Kas yaitu bertugas menerima
pembayaran dari pasien. Fungsi Kas ini ditugaskan kepada Bagian Kasir.
2.
Fungsi Gudang yaitu bertugas menyiapkan
dan membungkus obat yang dibeli oleh pasien. Fungsi gudang ini ditugaskan
kepada Bagian Asisten Apoteker.
3.
Fungsi Akuntansi yaitu bertugas mencatat
transaksi penjualan, dan membuat laporan penjualan. Fungsi Akuntansi ini
ditugaskan kepada Bagian Akuntansi.
c.
Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
usulan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Berdasarkan
evaluasi sistem akuntansi di atas terdapat bagian-bagian yang perlu diperbaiki
pada sistem penerimaan kas Apotek XYZ adalah sebagai berikut :
1.
Bagian Kasir
2.
Bagian Asisten Apoteker
3.
Bagian Akuntansi
Untuk mengetahui prosedur
pengendalian intern penerimaan kas pada Apotek XYZ, dapat dilihat usulan-usulan
pengendalian intern sebagai berikut :
Nama
Bagian
|
Pekerjaan
|
1. Bagian
Kasir
|
Menerima pelanggan yang datang ke apotek
Menerima Resep Obat dari pelanggan
Melihat Stok ketersediaan obat
Jika obat tidak ada maka resep di kembalikan ke
pasien dan transaksi di hentikan
Jika obat ada maka menyerahkan Resep Obat kebagian
Asisten Apoteker
Menerima nota total harga obat beserta obat dari
bagian asisten apoteker
Memproses mesin kasir
Menerima pembayaran
Mencetak struk pembayaran sebanyak 2 lembar
Memberikan cap “LUNAS” pada struk pembayaran
Lembar 1 diberikan ke konsumen bersama obat
Lembar 2 diberikan ke bagian Akuntansi untuk
diarsipkan
Menyetorkan uang transaksi ke bank setiap hari
Menyerahkan bukti setor ke bagian akuntansi
|
2. Bagian
Apoteker
|
Menerima resep dokter dari bagian kasir
Melihat resep dokter
Menterjemahkan resep
Meracik obat
Membuat salinan resep untuk diserahkan ke Bagian
Akuntansi
Menyerahkan nota harga obat beserta obat ke Bagian
Kasir
Mengarsip surat resep obat yang asli
|
3. Bagian
Akuntansi
|
Menerima struk pembayaran lembar kedua dan bukti
setor bank dari bagian kasir
Menerima copy resep obat dari bagian akuntansi
Mengecek transaksi
Menjurnal transaksi
Mengarsipkan struk pembayaran lembar kedua, bukti
setor bank dan copy resep
|
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa meskipun telah memenuhi kriteria dalam komponen pengendalian intern
menurut teori yang berlaku, prosedur pengendalian intern penerimaan kas yang
diterapkan pada Apotek XYZ belum dapat dikatakan efektif karena memiliki
kekurangan-kekurangan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Apotek XYZ masih
terjadi kerangkapan tugas, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yang
dapat mengakibatkan berkurangnya aset perusahaan.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Setelah
melakukan pembahasan mengenai prosedur dan penerapan sistem akuntansi
penerimaan kas pada Apotek XYZ, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Sistem akuntansi penerimaan kas pada
Apotek XYZ terdiri dari dua bagian yaitu bagian asisten apoteker dan bagian
administrasi. Berawal dari prosedur yang dilakukan bagian asisten apoteker yang
merangkap bagian kasir menerima pelanggan, meracik obat, dan menerima uang dari
pelanggan. Kemudian bagian administrasi mengecek dan mengumpulkan
dokumen-dokumen penerimaan kas setiap harinya.
2.
Prosedur kegiatan penerimaan kas pada
Apotek XYZ belum berjalan sesuai sistem pengendalian intern (SPI), karena masih
adanya kerangkapan tugas bagian asisten apoteker dengan bagian kasir. Sehingga
perlu dilakukan pemisahan tugas antara bagian kasir dengan bagian asisten
apoteker dan bagian administrasi digantikan dengan bagian akuntansi.
Saran-saran
yang dapat penulis berikan dari hasil kesimpulan diatas adalah sebagai berikut
1.
Melakukan pemisahan tugas antara Bagian
Kasir dengan Bagian Asisten Apoteker
2.
Menambhakan Bagian Akuntansi di dalam
prosedur transaksi di apotek untuk mengurangi kesalahan dan kecurangan serta
mempercepat kinerja masing-masing bagian
3.
Memberikan cap “LUNAS” pada struk
pembayaran yang diberikan kepada pelanggan.