Jumat, 03 Juli 2015

Resep Kue

Horee sebentar lagi lebaran. yuk bikin kue
Ini dia referensi kue lebaran



 Kue Kering Strawberry
150 gram margarin
butter (50 gram margarin + 100 gram butter)
50 gram tepung gula
1 sendok teh vanili bubuk
1 butir kuning telur
50 selai stroberi/ strawberry
25 gram susu bubuk full cream
25 gram maizena
200 gram tepung terigu protein sedang atau rendah
100 gram coklat rasa stroberi warna pink, lelehkan

Topping

½ butir putih telur ukuran kecil
125 gram tepung gula
1 sendok makan air jeruk nipis

Cara Membuat Resep Kue Kering Strawberry 
Kocok margarin, butter, tepung gula dan vanili hingga rata lalu. Masukkan telur, aduk rata. Masukkan secara bertahap campuran tepung terigu,susu dan maizena ke dalam adonan sambil diaduk menggunakan sendok kayu. Masukkan coklat rasa strobri, aduk rata.
Bentuk bulatan-bulatan kecil, buat lubang ditengahnya lalu beri isi dengan selai stroberi. Panggang dengan suhu 160° hingga kue matang, dinginkan.

Campur putih telur dan gula halus secara bertahap hingga rata. Masukkan air jeruk nipis, aduk rata. Masukkan bahan toping ke dalam plastik segitiga, potong kecil ujungnya. Hias dengan toping putih mengikuti garis lingkaran.

Cool Kids - Echosmith



She sees them walking in a straight line
Gadis itu melihat mereka berjalan tegap
That's not really her style
Itu bukan gayanya
And they all got the same heartbeat
Dan mereka semua miliki detak jantung yang sama
But hers is falling behind
Tapi detak jantungnya tertinggal
Nothing in this world could
Tak ada satupun di dunia ini yang bisa
Ever bring them down
Merendahkan mereka
Yeah, they're invincible, and she's just in the background
Yeah, mereka tak terkalahkan dan dia hanya di latar
And she says
Dan dia berkata

II
I wish that I could be like the cool kids
Andai aku bisa seperti anak-anak gaul itu
'Cause all the cool kids, they seem to fit in
Karena anak-anak gaul itu, mereka tampak serasi
I wish that I could be like the cool kids
Andai aku bisa seperti anak-anak gaul itu
Like the cool kids
Seperti anak-anak gaul itu

He sees them talking with a big smile
Lelaki itu melihat mereka bicara dengan senyum lebar
But they haven't got a clue
Tapi mereka tak tahu
Yeah, they're living the good life
Yeah, mereka jalani hidup bahagia
Can't see what he is going through
Tak bisa melihat apa yang dialaminya
They're driving fast cars
Mereka kendarai mobil cepat
But they don't know where they're going
Tapi mereka tak tahu kemana arah tujuan
In the fast lane, living life without knowing
Di jalur sibuk, jalani hidup tanpa mengerti
And he says
Dan dia berkata

Back to II

IV
I wish that I could be like the cool kids
Andai aku bisa seperti anak-anak gaul itu
'Cause all the cool kids they seem to get it
Karena anak-anak gaul itu, mereka tampak mengerti
I wish that I could be like the cool kids
Andai aku bisa seperti anak-anak gaul itu
Like the cool kids
Seperti anak-anak gaul itu

And they said
Dan mereka berkata

Back to II (2x)

Back to IV

Memo

MEMO

1.       What is a memo?
A memo or memorandum is:
·         a hard-copy (sent on paper) document
·         used for communicating inside an organization
·         usually short
·         contains To, From, Date, Subject Headings and Message sections
·         Does not need to be signed, but sometimes has the sender's name at the bottom to be more friendly, or the sender's full name to be more formal. If in doubt, follow your company style.

2.       Why Write Memos?
Memos are useful in situations where e-mails or text messages are not suitable. For example, if you are sending an object, such as a book or a paper that needs to be signed, through internal office mail, you can use a memo as a covering note to explain what the receiver should do.

3.       How to write a memo
Memos should have the following sections and content:
1.       A 'To' section containing the name of the receiver. For informal memos, the receiver's given name; e.g. 'To: Andy' is enough. For more formal memos, use the receiver's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
2.        A 'From' section containing the name of the sender. For informal memos, the sender's other name; e.g. 'From: Bill' is enough. For more formal memos, use the sender's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
3.        A 'Date' section. To avoid confusion between the British and American date systems, write   the month as a word or an abbreviation; e.g. 'January' or 'Jan'.
4.        A Subject Heading.

4.        The message.
Unless the memo is a brief note, a well-organized memo message should contain the following sections:
1.       Situation - an Introduction or the purpose of the memo
2.       Problem (optional) - for example: "Since the move to the new office in Kowloon Bay, staff has difficulty in finding a nearby place to buy lunch."
3.       Solution (optional) - for example: "Providing a microwave oven in the pantry would enable staff to bring in their own lunchboxes and reheat their food."
4.       Action - this may be the same as the solution, or be the part of the solution that the receiver needs to carry out; e.g. "we would appreciate it if you could authorize up to $3,000"
5.       Politeness - to avoid the receiver refusing to take the action you want, it is important to end with a polite expression; e.g. "Once again, thank you for your support.", or more informally "Thanks".

6.      Signature
this is optional.
http://rivalno22.blogspot.com/

JURNAL

Yuk belajarnya membuat Jurnal
ini merupakan contoh Jurnal Ilmiah yang saya buat
Semoga bermanfaat...

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
PADA XYZ
Ulfah Maghfiirotun Khasanah

Abstrak
Peranan sistem akuntansi sangat besar bagi perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ dan untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ sudah berjalan sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Penulisan ilmiah yang dilakukan menggunakan metode studi lapangan, yaitu penulis langsung mendatangi perusahaan untuk memperoleh data penerimaan kas. Serta menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh referensi yang sejenis guna menambah wawasan mengenai sistem penerimaan kas akuntansi. Dalam pembahasan ini, penulis menggunakan Diagram alir (Flowchart) dan Sistem Pengendalian Intern untuk mempermudah dalam menganalisa hasil yang telah dibuat. Setelah melakukan pembahasan dan analisa menggunakan Flowchart dan Sistem Pengendalian Intern dapat diketahui bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan Apotek XYZ belum berjalan sesuai fungsinya sehingga masih ada fungsi yang merangkap tugas.
PENDAHULUAN
Kebutuhan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya dalam kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapat sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem akuntansi, informasi yang didapat lebih cepat, tepat waktu, akurat, dan relevan.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern. Sistem akuntansi sangat penting bagi perusahaan, karena mengubah dari pencatatan manual ke pencatatan yang berupa bagan alir (flowchart). Sistem akuntansi mewakili semua informasi kegiatan yang ada dalam perusahaan. Penggunaan bagan alir sangat diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pada apotek, jenis pekerjaan yang menggunakan sistem akuntansi sangatlah banyak. Misalnya, pembayaran gaji karyawan, pembelian barang dagang, penjualan tunai, penerimaan kas , dan pengeluaran kas. Hal ini memerlukan pencatatan yang lebih rinci agar kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik. Untuk menghitung dan memperoses data secara manual akan memerlukan waktu dan tenaga, belum lagi kesalahan yang sangat rentan terjadi.
Pencatatan tersebut yaitu pencatatan dengan suatu sistem akuntansi. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pencatatan salah satunya penerimaan kas. Dikarenakan banyaknya transaksi yang dicatat agar terhindar dari kesalahan, sistem akuntansi berguna untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik memberi judul penelitian dengan nama “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA APOTEK XYZ”.
            Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis merumuskan masalahny sebagai berikut :
1.      Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ?
2.      Apakah sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ sudah berjalan sesuai dengan standar pengendalian intern (SPI)?
Dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi pada sistem akuntansi penerimaan kas menggunakan resep dokter pada Apotek XYZ. Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis uraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ
2.      Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ sudah berjalan sesuai standar pengendalian intern (SPI).
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Bagi penulis dengan melakukan penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan terapan disamping pengetahuan teoritis yang telah diperoleh mengenai sistem akuntansi penerimaan kas. Bagi perusahaan dengan melakukan penelitian ini perusahaan menyadari alternatif pemecahan masalah yang terjadi dalam kegiatan perusahaan. Bagi pembaca dengan melakukan penelitian ini sebagai salah satu bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI
            Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan  yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi 2010). Definisi sistem akuntansi dikemukakan (Stettler dalam Baridwan, 2001) sistem akuntansi adalah formuli-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.
            Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (Mulyadi, 2010) adalah suatau catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Berasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk menangani penerimaan perusahaan.
            Committee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public Accountant (AICPA) mengemukakan, bahwa pengendalian intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dlam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijakan manajeman yang telah ditetapkan lebih dahulu (AICPA dalam Baridwan 2001).
            Menurut (Mulyadi, 2010) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
METODE PENELITIAN
            Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Apotek XYZ. Apotek XYZ merupakan anak perusahaan perseroan PT. XYZ. Apotek kimia menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan dan laboratorium klinik. Apotek XYZ mempunya konsep One Stop Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
            Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data primer, karena penulis langsung ke tempat dimana data itu berada atau ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian dengan cara observasi dan wawancara.
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa sistem akuntansi penerimaan kas, metode pendekatan yang digunakan adlah siklus pengembangan sistem akuntansi, yang merupakan modifikasi dari sistem yang sudah ada dan telah disesuaikan dengan kebutuhan akan sistem akuntansi untuk meningkatkan pengendalian internal.











ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
            Adapun bagan alir dari sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ adalah sebagai berikut :
a.       Bagian Asisten Apoteker






b.      Bagian Administrasi


Berikut ini menjelaskan bagan alir sistem penerimaan kas pada Apotek XYZ :
Nama Bagian
Pekerjaan
1.      Bagian Asisten Apoteker
Bagian Asisten Apoteker merangkap sebagai Bagian Kasir
Melayani pelanggan dengan resep obat
Menerima resep obat
Melihat ketersediaan obat
Jika obat tidak ada, maka resep di kembalikan ke pasien dan transaksi di hentikan
Jika obat ada, kemudian mengoperasikan mesin register kas untuk memperhitungkan biaya yang harus di bayar pelanggan
Menerima pembayaran
Mencetak pita register kas sebanyak 2 lembar
Membuat copyan Resep Obat sebanyak 1 lembar
Menyiapkan dan membungkus obat
Pita Register Kas lembar 1 dan copyan Resep Obat lembar 2 beserta obat diserahkan kepada pasien
Pita Register Kas lembar 2 dan Resep Obat lembar 1 beserta uang diserahkan ke bagian Administrasi
2.      Bagian Administrasi
Menerima Pita register Kas lembar 2 dan Resep Obat beserta uang dari bagian Asisten Apoteker
Mencatat transaksi  ke dalam jurnal
Pita Register Kas lembar 2 dan Resep Obat bersama uang di arsip tetap

                  Unsur-unsur pengendalian intern untuk sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ :
1.      Organisasi
a.       Fungsi akuntansi yang seharusnya dilakukan oleh bagian akuntansi, namun di Apotek XYZ  masih dilakukan bagian administrasi. Sehingga perlu digantikan tugas bagian administrasi dengan bagian akuntansi.
b.      Fungsi kas yang seharusnya dilakukan oleh bagian kasir masih dirangkap oleh bagian asisten apoteker. Sehingga perlu dipisahkan antara bagian kasir yang menjadi fungsi kas dengan bagian asisten apoteker agar tidak terjadi kerangkapan tugas.
c.       Transaksi penjualan tunai pada Apotek XYZ hanya dilaksanakan oleh bagian asisten apoteker yang merangkap tugas bagian penjualan dan bagian kasir.
2.      Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a.       Pencatatan ke dalam jurnal masih dilakukan bagian administrasi yang seharusnya dilakukan oleh bagian akuntansi
b.      Nota penjualan obat dikeluarkan oleh bagian yang berwenang yaitu Bagian Asisten Apoteker yang sudah menjumlah total harga obat yang akan dibeli oleh konsumen.
3.      Praktik yang sehat
a.       Penggunaan formulir sudah menggunakan nomer urut atau sesuai transaksi
b.      Diberikannya hak cuti bagi karyawan agar dalam pelaksaan tugas selalu dalam kondisi yang baik.

            Sistem akuntansi sangat besar dan sangat penting bagi perusahaan, karena dapat merubah dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alur flowchart. Bagan alur berupa flowchart  sangat penting dan diperlukan sebagai dasar dari pengambilan keputusan.
1.      Kelebihan sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek XYZ
·         Pembayaran dari pelanggan ke bagian kasir sudah menggunakan mesin register kas sehingga tidak memakan waktu lama atau lebih efektif.
·         Sudah terdapatnya dokumen Pita Register kas yang sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern sebagai bukti penerimaan kas.
2.      Kelemahan sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek XYZ
·         Transaksi penjualan tunai pada Apotek XYZ hanya dilaksanakn oleh Bagian Asisten Apoteker yang merangkap tugas Bagian Kasir sehingga perusahaan berjalan dengan tidak efektif dan efisien.
·         Bagian kasir tidak memberikan cap lunas di struk pembayaran yang diberikan konsumen.
            Dalam pembahasan ini penulis mencoba untuk memberikan hasil penelitian yang berupa usulan-usulan untuk sistem penerimaan kas di Apotek XYZ berdasarkan SPI (Sistem Pengendalian Intern) yang semoga dapat diterima oleh pihak Apotek XYZ.
a.       Dokumen yang digunakan berdasarkan SPI
1.      Resep Obat (RO)
Resep Obat digunakan untuk pembelian menggunakan resep obat dari dokter. Resep Obat digunakan untuk menembus obat di apotek.
2.      Pita Register Kas (PRK)
Pita Register Kas merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh Bagian Kasir dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. Pita Register Kas ini digunakan untuk pembelian obat.
3.      Bukti Setor (BS)
Bukti Setoran Bank diserahkan ke Bagian Kasir kepada Bagian Akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
b.      Fungsi yang terkait berdasarkan SPI
1.      Fungsi Kas yaitu bertugas menerima pembayaran dari pasien. Fungsi Kas ini ditugaskan kepada Bagian Kasir.
2.      Fungsi Gudang yaitu bertugas menyiapkan dan membungkus obat yang dibeli oleh pasien. Fungsi gudang ini ditugaskan kepada Bagian Asisten Apoteker.
3.      Fungsi Akuntansi yaitu bertugas mencatat transaksi penjualan, dan membuat laporan penjualan. Fungsi Akuntansi ini ditugaskan kepada Bagian Akuntansi.
c.       Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas usulan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Berdasarkan evaluasi sistem akuntansi di atas terdapat bagian-bagian yang perlu diperbaiki pada sistem penerimaan kas Apotek XYZ adalah sebagai berikut :
1.      Bagian Kasir
2.      Bagian Asisten Apoteker
3.      Bagian Akuntansi

                  Untuk mengetahui prosedur pengendalian intern penerimaan kas pada Apotek XYZ, dapat dilihat usulan-usulan pengendalian intern sebagai berikut :

Nama Bagian


Pekerjaan
1.      Bagian Kasir
Menerima pelanggan yang datang ke apotek
Menerima Resep Obat dari pelanggan
Melihat Stok ketersediaan obat
Jika obat tidak ada maka resep di kembalikan ke pasien dan transaksi di hentikan
Jika obat ada maka menyerahkan Resep Obat kebagian Asisten Apoteker

Menerima nota total harga obat beserta obat dari bagian asisten apoteker
Memproses mesin kasir
Menerima pembayaran
Mencetak struk pembayaran sebanyak 2 lembar
Memberikan cap “LUNAS” pada struk pembayaran
Lembar 1 diberikan ke konsumen bersama obat
Lembar 2 diberikan ke bagian Akuntansi untuk diarsipkan

Menyetorkan uang transaksi ke bank setiap hari
Menyerahkan bukti setor ke bagian akuntansi
2.      Bagian Apoteker
Menerima resep dokter dari bagian kasir
Melihat resep dokter
Menterjemahkan resep
Meracik obat
Membuat salinan resep untuk diserahkan ke Bagian Akuntansi
Menyerahkan nota harga obat beserta obat ke Bagian Kasir
Mengarsip surat resep obat yang asli
3.      Bagian Akuntansi
Menerima struk pembayaran lembar kedua dan bukti setor bank dari bagian kasir
Menerima copy resep obat dari bagian akuntansi
Mengecek transaksi
Menjurnal transaksi
Mengarsipkan struk pembayaran lembar kedua, bukti setor bank dan copy resep

                  Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa meskipun telah memenuhi kriteria dalam komponen pengendalian intern menurut teori yang berlaku, prosedur pengendalian intern penerimaan kas yang diterapkan pada Apotek XYZ belum dapat dikatakan efektif karena memiliki kekurangan-kekurangan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Apotek XYZ masih terjadi kerangkapan tugas, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yang dapat mengakibatkan berkurangnya aset perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur dan penerapan sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.                  Sistem akuntansi penerimaan kas pada Apotek XYZ terdiri dari dua bagian yaitu bagian asisten apoteker dan bagian administrasi. Berawal dari prosedur yang dilakukan bagian asisten apoteker yang merangkap bagian kasir menerima pelanggan, meracik obat, dan menerima uang dari pelanggan. Kemudian bagian administrasi mengecek dan mengumpulkan dokumen-dokumen penerimaan kas setiap harinya.
2.                  Prosedur kegiatan penerimaan kas pada Apotek XYZ belum berjalan sesuai sistem pengendalian intern (SPI), karena masih adanya kerangkapan tugas bagian asisten apoteker dengan bagian kasir. Sehingga perlu dilakukan pemisahan tugas antara bagian kasir dengan bagian asisten apoteker dan bagian administrasi digantikan dengan bagian akuntansi.
Saran-saran yang dapat penulis berikan dari hasil kesimpulan diatas adalah sebagai berikut
1.                  Melakukan pemisahan tugas antara Bagian Kasir dengan Bagian Asisten Apoteker
2.                  Menambhakan Bagian Akuntansi di dalam prosedur transaksi di apotek untuk mengurangi kesalahan dan kecurangan serta mempercepat kinerja masing-masing bagian
3.                  Memberikan cap “LUNAS” pada struk pembayaran yang diberikan kepada pelanggan.